Persiapan Atlit Pariaman pada Kejurda I Tapak Suci Sumbar

Kejuaraan yang akan dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah Tapak Suci Putera Muhammadiyah Sumatera Barat membuat geger seluruh Pimda-Pimda baik yang ada di Sumatera Barat dan Juga Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Kejuaraan yang sebelumnya direncanakan pada tanggal 23 - 25 Mei 2008 tertunda karena kondisi tempat yang belum ACC. kendatipun demikian pimpinan wilayah sumatera barat terus berusaha untuk tetap melaksanakan Ajang bergensi tersebut. wal hasil, kejuaraan tersebut kembali akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Juni 2008 yang bertempat di Hotel Bumi Minang Padang.
Kejuaraan tersebut bertujuan untuk membentuk atlit tapak suci yang "pesilat dan peshalat". dengan kata lain atlit, disamping mahir dalam ilmu beladiri juga mempunyai akhlak yang baik.
Kejurda tersebut Mencakup Wilayah SUmbar, RIau dan Jambi.

Dengan adanya ajang bergengsi tersebut, seluruh PImda Di lingkungan Wilayah tersebut diatas telah mempersiapkan seluruh atlit-atlitnya.
salah satu Pimda yang mempunyai tekad meraih juara Umum adalah pariaman. para atlit dan pelatih berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memperoleh yang terbaik dari yang terbaik.

"Lebih baik tidak ikut bertanding dari pada menaggung malu di gelanggang" Ucap Pendekar Pariaman Mahyouhardie Kamil SH.

Itulah sekilas tentang motivasi yang diberikan Pendekar pariaman kepada para atlitnya untuk memotivasi semangat demi mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.

satu motivasi lagi yang diberikan oleh Pendekar Mahyou adalah yang serupa dengan istilah militer "Lebih baik mati dalam latihan dari pada mati dalam pertempuran.

Latihan yang diterapkan oleh pelatih pariaman sangat membutuhkan keseriusan. karena keseriusan awal kesuksesan yang gemilang.

disamping motivasi tersebut, yang lebih membuat semangat para atlit dan pelatih adalah Motto Tapak Suci yaitu "Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah".
iman adalah pangkal dari segala kekuatan.